TIMES KENDARI, TASIKMALAYA – Event Woodball KONI Cup 2025 yang digelar di Lapangan Woodball Dadaha, Kota Tasikmalaya, berlangsung sukses selama dua hari, Sabtu–Minggu, 11–12 Oktober 2025.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Pengurus Cabang Ikatan Woodball Indonesia (IWBA) Kota Tasikmalaya dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Tasikmalaya, dan menjadi ajang penting dalam pembinaan olahraga woodball di Jawa Barat.
Kejuaraan ini diikuti 49 peserta dari berbagai daerah, meliputi Kota Tasikmalaya, Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Subang. Antusiasme tinggi para peserta menjadi bukti bahwa olahraga woodball semakin dikenal dan diminati masyarakat, khususnya di wilayah Jawa Barat.
Acara pembukaan dan penutupan turut dihadiri oleh Ketua KONI Kota Tasikmalaya, Anton Suherlan, S.Pd., serta Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga (Kabidpora) Disporabudpar Kota Tasikmalaya, Deni Nurhidayat, M.Pd. Kehadiran dua tokoh olahraga ini menegaskan dukungan nyata pemerintah daerah terhadap perkembangan cabang olahraga woodball yang tengah naik daun.
Ketua KONI Kota Tasikmalaya Anton Suherlan menyampaikan apresiasi tinggi kepada IWBA Kota Tasikmalaya atas keberhasilannya menyelenggarakan kejuaraan woodball tingkat Jawa Barat dengan lancar dan tertib.
“Event ini adalah bentuk kepedulian kami KONI Kota Tasikmalaya terhadap olahraga woodball. Insya Allah kegiatan Woodball KONI Cup ini akan kami anggarkan setiap tahun agar woodball dapat meregenerasi atlet-atlet yang handal dan berprestasi,” ujar Anton, Senin (13/10/2025).
Anton juga menambahkan bahwa keberadaan Lapang Woodball Dadaha merupakan langkah strategis dalam mendukung pembinaan olahraga ini di tingkat daerah.
“Kami juga telah berupaya agar woodball punya lapang khusus untuk pembinaan. Alhamdulillah hal itu kini sudah terwujud,” tambahnya.
Menurutnya, dengan adanya lapangan khusus, para atlet dapat lebih fokus berlatih, memperkuat teknik, dan mempersiapkan diri menghadapi ajang-ajang kejuaraan bergengsi, baik tingkat provinsi maupun nasional. Anton juga menegaskan komitmen KONI untuk terus mendukung IWBA dalam berbagai program pembinaan dan kompetisi.
Sementara itu, Kabidpora Disporabudpar Kota Tasikmalaya, Deni Nurhidayat, M.Pd., menilai bahwa kejuaraan ini menjadi bukti nyata kemajuan olahraga woodball di Tasikmalaya. Ia menegaskan bahwa pemerintah melalui Disporabudpar dan KONI akan terus memberikan dukungan agar cabang olahraga baru ini semakin berkembang.
“Kami sangat suport terhadap woodball dan diharapkan woodball di Kota Tasikmalaya dapat terus berkembang. Fasilitas yang sudah kami upayakan bersama KONI jangan disia-siakan. Perbanyak latihan dan pembinaan, serta terus aktif menyelenggarakan kejuaraan seperti saat ini,” tegas Deni.
Ia menambahkan bahwa Woodball KONI Cup 2025 juga merupakan bagian penting dalam persiapan menuju Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) XV Jawa Barat 2026. Dari ajang ini diharapkan muncul bibit-bibit atlet muda potensial yang mampu membawa nama baik Kota Tasikmalaya di tingkat provinsi bahkan nasional.
“Kami sangat mengapresiasi IWBA Kota Tasikmalaya yang mampu mengadakan kejuaraan tingkat Jawa Barat. Semoga ke depannya bisa terselenggara lagi dengan lebih baik dan mampu melahirkan atlet-atlet berprestasi di PORPROV 2026 nanti,” ungkap Deni.
Selain sebagai ajang kompetisi, penyelenggaraan Woodball KONI Cup 2025 juga menjadi momentum penting untuk mendorong perhatian pemerintah terhadap pembenahan fasilitas olahraga di Kota Tasikmalaya, khususnya Lapang Woodball Dadaha.
Panitia pelaksana berharap, dengan penataan dan perbaikan yang berkelanjutan, Lapang Woodball Dadaha dapat menjadi pusat pelatihan dan arena kompetisi resmi yang representatif di Jawa Barat.
“Jika lapangan woodball ini dibenahi dengan baik, maka akan sangat layak dijadikan tempat penyelenggaraan berbagai kejuaraan resmi, baik tingkat provinsi maupun nasional,” ujar salah satu panitia pelaksana.
“Semoga di masa mendatang Tasikmalaya bisa menjadi tuan rumah event woodball yang lebih besar dari KONI Cup kali ini,” tambahnya.
Sebagai informasi, woodball merupakan olahraga yang mirip dengan golf namun menggunakan alat pemukul dan bola dari kayu. Permainannya bertujuan untuk memukul bola melewati gawang (gate) dengan jumlah pukulan sesedikit mungkin.
Olahraga ini pertama kali berkembang di Taiwan pada tahun 1990-an dan kini telah diakui oleh Federasi Woodball Internasional (IWbF). Di Indonesia, cabang olahraga ini dinaungi oleh Ikatan Woodball Indonesia (IWbA) yang terus aktif melakukan pembinaan dan sosialisasi di berbagai daerah, termasuk di Tasikmalaya.
Dengan semakin banyaknya kejuaraan seperti Woodball KONI Cup 2025, diharapkan olahraga woodball dapat semakin populer di kalangan masyarakat dan menjadi salah satu cabang unggulan yang membawa prestasi bagi Kota Tasikmalaya dan Jawa Barat.
Keberhasilan penyelenggaraan Woodball KONI Cup 2025 di Tasikmalaya menjadi sinyal positif menjelang PORPROV XV Jawa Barat 2026. IWBA Kota Tasikmalaya menargetkan dapat menurunkan atlet-atlet terbaiknya dan meraih medali bagi daerah.
KONI, Disporabudpar, dan IWBA sepakat bahwa pembinaan yang konsisten serta dukungan fasilitas yang memadai akan menjadi kunci sukses dalam meningkatkan prestasi woodball Tasikmalaya di masa mendatang. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Woodball KONI Cup 2025 di Tasikmalaya: Bukti Komitmen Pembinaan Olahraga Baru di Jabar
Pewarta | : Harniwan Obech |
Editor | : Ronny Wicaksono |