TIMES KENDARI, KENDARI – Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, berencana menggunakan kendaraan listrik untuk operasional aparatur sipil negara (ASN) sebagai upaya efisiensi anggaran. Langkah ini diprediksi mampu menghemat pengeluaran bahan bakar hingga 70% sekaligus mendukung pembangunan berkelanjutan.
Wakil Wali Kota Kendari Sudirman, Selasa (4/11/2025) mengonfirmasi rencana transformasi hijau ini. "Kami akan mencoba ke depannya menggunakan produk ini. Kami diskusikan dulu dengan Ibu Wali Kota," ujarnya di Kendari. Kendaraan listrik dinilai tidak hanya menarik dari segi desain, tetapi juga lebih efisien dengan penghematan 30% dibanding kendaraan konvensional.
Potensi penghematan signifikan menjadi pertimbangan utama. "Karena bahan bakar dari listrik, mungkin bisa menghemat lebih dari 70 persen dari biaya yang digunakan selama ini untuk bahan bakar. Jadi, cukup satu kali charger satu jam bisa dipakai satu minggu," jelas Sudirman. Saat ini, biaya BBM untuk ASN Pemkot Kendari mencapai Rp300-500 juta per tahun, yang bisa dipangkas hingga Rp100 juta dengan konversi ke listrik.
Infrastruktur pendukung sudah disiapkan. "Kalau sudah digunakan oleh pegawai dan ASN kami, bisa dicharger di kantor," tambah Sudirman. Keberadaan bengkel kendaraan listrik di Kendari juga diapresiasi sebagai penunjang implementasi kebijakan ini.
Kebijakan ini sejalan dengan visi pembangunan berkelanjutan kota. "Jadi kota Kendari juga visi misinya pembangunan berkelanjutan, penggunaan energi terbarukan," tegas Sudirman. Kolaborasi pemerintah-swasta dalam pengembangan industri kendaraan listrik diharapkan menciptakan lapangan kerja dan transfer teknologi ramah lingkungan.
Transformasi menuju transportasi hijau ini tidak hanya menghemat anggaran, tetapi juga memperkuat daya saing kota Kendari menuju era industri berkelanjutan sekaligus merepresentasikan komitmen pemerintah dalam menerapkan inovasi teknologi untuk kemajuan daerah. (*)
| Pewarta | : Antara |
| Editor | : Faizal R Arief |