TIMES KENDARI, MAGELANG – Tragedi Bencana Sumatera memunculkan gelombang kepedulian dari berbagai kalangan dan daerah.Salah satunya datang dari SMP Negeri 1 Borobudur, Kabupaten Magelang, yang menginisiasi gerakan solidaritas untuk meringankan beban para korban.
Bencana banjir besar yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra pada akhir November 2025 telah menimbulkan duka mendalam.
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat lebih dari 442 orang meninggal dunia, ratusan lainnya masih hilang, serta ribuan warga harus mengungsi akibat banjir bandang dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Selama 2 hari, Kamis dan Jumat (4-5/12/2025), para siswa dengan sukarela mengumpulkan donasi berupa uang. Mekanisme pengumpulannya pun dilakukan secara sederhana namun teratur.
Setiap murid menyerahkan bantuan uang seikhlasnya kepada ketua kelasnya masing-masing. Selanjutnya, ketua kelas menyerahkan donasi tersebut kepada wali kelas. Donasi dari para siswa kemudian digabungkan dengan sumbangan dari guru dan karyawan sekolah.
Salah satu guru Bimbingan Konseling (BK) Agung Asih Widijayanti menjelaskan bahwa, para siswa di sekolahnya merasa senang karena bisa ikut berbagi, meringankan beban sodara-sodaranya yang sedang tertimpa bencana alam.
"Siswa-siswa SMPN 1 Borobudur dengan senang hati bahu membahu memberikan donasi terbaik untuk membantu meringankan beban saudara-saudaranya yang sedang tertimpa bencana di Sumatra, dan donasi ini dibuka selama 2 hari," terangnya.
Sementara itu Badrun Munir, Kepala SMP Negeri 1 Borobudur, melalui Wakil Kesiswaan, Anik Widayati menuturkan, bila aksi galang dana ini lahir dari kesadaran bersama, bahwa penderitaan akibat bencana adalah tanggung jawab moral seluruh warga negara.
“Kami ingin menanamkan nilai empati dan kepedulian sosial kepada anak-anak. Dengan cara ini, mereka belajar bahwa sekecil apa pun bantuan, akan sangat berarti bagi saudara-saudara kita yang tengah terkena musibah,” ucap Anik pada TIMES Indonesia, Kamis (4/12/2025).
Ia juga menegaskan bahwa, kegiatan yang diadakannya tersebut bukan hanya sekadar penggalangan dana, melainkan bagian dari pendidikan karakter.
"Para siswa diajak untuk memahami bahwa musibah bisa menimpa siapa saja, dan solidaritas adalah kekuatan yang sangat dibutuhkan untuk meringankan beban penderitaan para korban," imbuh Anik.
Selain itu, pihak sekolah berencana menyalurkan dana yang terkumpul melalui lembaga resmi agar tepat sasaran. Kepedulian, transparansi dan akuntabilitas menjadi prinsip utama dalam aksi kemanusiaan di sekolah ini.
Aksi SMP Negeri 1 Borobudur mencerminkan semangat gotong royong yang masih kuat di tengah masyarakat. Di saat korban banjir Sumatra berjuang untuk bangkit dari keterpurukan, dukungan moral dan material dari berbagai daerah menjadi energi dan penyemangat bagi para korban bencana.
"Dengan langkah kecil namun penuh makna, civitas akademika SMP Negeri 1 Borobudur menunjukkan bahwa, kepedulian tidak mengenal batas geografis. Solidaritas ini diharapkan mampu meringankan beban para korban sekaligus menginspirasi sekolah lain untuk melakukan hal serupa," pungkas Anik. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Donasi SMP Negeri 1 Borobudur Magelang Ringankan Korban Bencana Sumatera
| Pewarta | : Hermanto |
| Editor | : Ronny Wicaksono |