TIMES KENDARI, BANJAR – Berbagai jenis batu artefak dan prasasti yang diduga merupakan peninggalan zaman purbakala ditemukan di salah satu hamparan di Situs Budaya Rajeug Wesi, Kota Banjar.

Pemerhati budaya kenamaan, Kanjeng Gusti Pangeran Harya (KGPH) Ndaru Kusumo mengungkap bahwa penemuan itu didapatinya sejak beberapa tahun terakhir.

Hal ini disampaikannya langsung usai pertemuan dengan Wali Kota Banjar, Ir H Sudarsono beserta tim pemerhati budaya Kota Banjar di Pendopo, Minggu (16/11/2025).

"Saya sudah lama menggali informasi dari berbagai situs di Kota Banjar dan di salah satu situs budaya di Kota Banjar kami menemukan beberapa benda peninggalan bersejarah berbentuk artefak dan prasasti," sebutnya kepada media.

Pria yang lebih dikenal dengan sebutan Ndaru Kusumo ini menunjukan beberapa artepak yang diduga digunakan pada masa purbakala atau masa.sebelum masehi sebagai alat berburu seperti tombak, kampak, pisau dan batu asahan, alat pertanian serta artefak berharga lainnya.

"Sejak dua minggu yang lalu, kami meminta ijin kepada Wali Kota untuk melakukan penelitian dan dihari kelima kami menemukan artefak pertama berbentuk pisau menyusul beberapa artefak dan prasasti lainnya yang kemudian kami bawa ke pendopo wali kota agar di teliti oleh pihak yang berwenang," tuturnya.

Dengan temuan tersebut, Ndaru Kusumo berharap situs budaya Rajeug Wesi dapat menjadi salah satu objek wisata edukasi terkait peninggalan bersejarah dan menjadi perhatian bagi penitian Geologi dan Arkeologi.

"Tidak menutup kemungkinan nantinya Kota Banjar menjadi pusat pengkajian dan laboratorium peradaban," harapnya.

Pria yang merupakan suami artis Olivia Zalianty ini menyebut bahwa temuan ini adalah tahap awal potensi artefak yang diduga berasal dari pra sejarah yang diharapkan dapat langsung dikaji oleh ahlinya dan dijaga dari para penjarah maupun pemburu benda purbakala yang tak bertanggung jawab.

Wali Kota Banjar menyebut bahwa puluhan artefak penemuan Ndaru Kusumo ini akan diajukan untuk diteliti oleh tim peneliti dari ITB. "Nantinya akan ditindaklanjuti oleh Kementerian Kebudayaan," imbuhnya.

Lebih lanjut, Wali Kota merencanakan untuk mengamankan kawasan tempat penemuan tersebut untuk melindungi benda-benda yang berpotensi sebagai benda bersejarah agar tidak terjadi pengrusakan dan penjarahan.

"Pemerintah Kota Banjar akan berupaya untuk terus berkoordinasi dengan kementerian budaya agar segera melakukan penelitian," katanya. (*)