TIMES KENDARI, JAKARTA – Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Wamendes PDT), Ahmad Riza Patria, menegaskan bahwa Koperasi Merah Putih sebaiknya berfokus pada usaha-usaha yang berkaitan langsung dengan kebutuhan pokok masyarakat.

“Secara umum, Kopdes Merah Putih kami arahkan untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti sembako, layanan klinik, obat-obatan, logistik, hingga simpan pinjam,” ujar Riza, Selasa (9/9/2025), di Jakarta.

Menurutnya, langkah ini penting agar kehadiran Kopdes tidak menimbulkan persaingan yang justru melemahkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Kopdes diharapkan melayani kebutuhan harian warga, sementara BUMDes tetap diberi ruang untuk mengembangkan potensi khas desa, bahkan hingga menembus pasar ekspor.

“BUMDes seharusnya bisa terus menggali potensi lokal, dan kalau bisa sampai ekspor. Jadi masing-masing punya peran yang saling melengkapi,” jelasnya.

Pernyataan tersebut disampaikan Riza menanggapi permintaan Komisi V DPR RI dalam rapat kerja di Kompleks Parlemen, Senin (8/9). Dalam rapat itu, Komisi V meminta Kemendes memastikan pembedaan antara jenis usaha Kopdes dan BUMDes agar keduanya tidak saling tumpang tindih.

Riza juga menekankan bahwa Kopdes dan BUMDes tidak perlu diposisikan sebagai pesaing. Menurutnya, yang lebih dibutuhkan adalah kolaborasi untuk memanfaatkan seluruh sumber daya desa demi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Ada BUMDes, tetap perlu koperasi. Keduanya jangan saling melemahkan, tetapi berkolaborasi agar sama-sama kuat. Dengan begitu, hasil produksi desa bisa dipasarkan lebih luas, baik di dalam negeri maupun ke luar negeri, melalui Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih,” tandasnya. (*)